INFOBERITANEWS.COM PRINGSEWU — Keprihatinannya terkait maraknya dugaan pengecoran BBM bersubsidi jenis Solar di SPBU 24.353.76 Pringsewu ,menggunakan tangki mobil modifikasi.
Jhon Deni menegaskan bahwa masih banyak SPBU nakal di Pringsewu yang melakukan praktik serupa tanpa adanya tindakan tegas dari Pertamina maupun Aparatur Penegak Hukum (APH) setempat.
Dalam keterangannya kepada media pada Sabtu (17/8/2024), Jhon Deni mengungkapkan kesedihannya atas situasi ini. “Jujur saya sedih mendengar situasi ini. Jangan korbankan masyarakat banyak hanya demi untuk memperkaya diri sekelompok orang, ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Didik menjelaskan bahwa sering terjadi kelangkaan BBM bersubsidi jenis Solar diduga karena pengecoran besar-besaran oleh mafia BBM di SPBU Yang di duga di bekingi oleh Aparat mengakibatkan stok BBM habis dan masyarakat umum tidak terlayani.
Menurut Jhon Deni, jika hal ini benar terjadi, maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya. “Ini tindak pidana, ada pasalnya. Saya minta Polda Lampung untuk menindak tegas jika indikasi kuat adanya mafia BBM di balik rangkaian peristiwa ini,” tegasnya.
Selain itu, Jhon Deni juga menyoroti lemahnya pengawasan dari SKK Migas, terutama pihak Pertamina. “Team SKK Migas juga harus proaktif mengontrol setiap SPBU yang nakal bukan malah tutup mata membiarkan hal ini terus terjadi,” pungkasnya.
Didik berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani masalah ini demi kepentingan masyarakat luas. Ia mengingatkan bahwa tindakan ilegal seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik institusi yang seharusnya mengawasi distribusi BBM bersubsidi. (TIM)